Minggu, 17 Mei 2009

KARANGAN PERSUASI


E. KARANGAN PERSUASI



1. Pengertian Karangan Persuasi



Persuasi adalah jenis karangan yang di samping mengandung alasan-alasan dan bukti atau fakta, juga mengandung ajakan atau imbauan agar pembaca mau menerima dan mengakui pendapat atau kemauan penulis.



2. Ciri-ciri Karangan Persuasi



· Harus ada argumen (alasan dan bukti).


· Ada unsur imbauan atau ajakan.


· Tidak ada pertentangan (konflik).



3. Langkah-langkah Penyusunan Karangan Persuasi



· Menentukan sebuah topik.


· Mendeskripsikan topik menjadi sub topik.


· Mengembangkan sub topik menjadi sebuah karangan.


· Menyusunnya menjadi sebuah karangan persuasi.



4. Topik Yang Dapat Dijadikan Bahan Mengarang Persuasi



· Iklan


· Dakwah


· Kampanye



5. Contoh Persuasi Sederhana



a. Jangan membuang sampah di got-got karena saluran yang tersumbat dapat mengakibatkan banjir jika hujan turun.


b. Dengan semangat “Sumpah Pemuda” kita tingkatkan persatuan dan kesatuan bangsa.


c. Hendaknya kalian selalu memperhatikan nasihat orang tua atau guru agar kalian menjadi orang-orang baik. Orang-orang baik pasti menjadi panutan orang banyak.



6. Simpulan



Jadi, dengan karangan persuasi dapat mempengaruhi dan mengubah sikap, atau mengimbau pembaca agar dengan sukarela melakukan sesuatu sesuai dengan kehendak penulis disertai kesadaran dan dilandasi oleh pengertian. Untuk mempengaruhi sikap seseorang (pembaca), diperlukan alasan dan bukti nyata sehingga pembaca mempercayai penulis.

KARANGAN ARGUMENTASI


D. KARANGAN ARGUMENTASI



1. Pengertian Karangan Argumentasi



Argumentasi adalah karangan yang berusaha memberikan alasan untuk memperkuat atau menolak suatu pendapat, pendirian, atau gagasan. Jadi, argumentasi pasti memuat argumen, yaitu bukti dan alasan yang dapat meyakinkan orang lain bahwa pendapat kita memang benar.



2. Ciri-ciri Karangan Argumentasi



· Mengandung bukti dan kebenaran.


· Alasan kuat.


· Menggunakan bahasa denotatif.


· Analisis rasional (berdasarkan fakta).


· Unsur subjektif dan emosional sangat dibatasi (sedapat mungkin tidak ada).



3. Langkah-langkah Penyusunan Karangan Argumentasi



· Menentukan sebuah tema.


· Melakukan pengamatan terhadap objek.


· Mengumpulkan data.


· Menyusun data yang diperoleh.


· Mengargumenkan data yang pernah disusun.



4. Topik Yang Dapat Dijadikan Bahan Mengarang Argumentasi



· Sebuah berita.


· Sebuah kejadian atau peristiwa.


· Suatu keadaan.



5. Contoh Karangan Argumentasi



a. Parit-parit dan saluran-saluran air harus selalu dibersihkan karena kotoran atau sampah yang menyumbat saluran-saluran itu dapat mengakibatkan meluapnya air ke jalan-jalan atau ke pekarangan-pekarangan rumah.


b. Pencuri tidak mungkin masuk melalui atap rumah. Tidak ada genting yang pecah dan reng yang terpotong. Langit-langit pun masih utuh. Demikian keterangan polisi setelah mengamati dan meneliti TKP.



6. Simpulan



Jadi, argumntasi bertujuan mengubah atau mempengaruhi pikiran pembaca, serta mengubah sikap dan pandangan pembaca sehingga mereka menyetujui pendapat dan keyakinan kita. Tujuan tersebut akan tercapai apabila penulis mampu membuktikan dan memberikan alasan bahwa apa yang kita tuliskan itu benar.

KARANGAN EKSPOSISI


C. KARANGAN EKSPOSISI



1. Pengertian Karangan Eksposisi



Eksposisi adalah karangan yang menerangkan atau menjelaskan pokok pikiran yang dapat memperluas wawasan atau pengetahuan mereka (pembaca).



2. Macam-macam Karangan Eksposisi



· Eksposisi definitif.


· Eksposisi proses.


· Eksposisi klasifikasi.


· Eksposisi ilustrasi.


· Eksposisi perbandingan dan pertentangan.


· Eksposisi laporan.



3. Ciri-ciri Karangan Eksposisi



· Berisi penjelasan atau informasi.


· Menggunakan contoh, fakta, gambar peta, dan angka-angka.


· Akhir karangan berupa penegasan.



4. Langkah-langkah Penyusunan Karangan Eksposisi



· Menentukan tema.


· Menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan topik.


· Menyusun kerangka karangan.


· Mengmbangkan kerangka karangan menjadi karangan.



5. Topik Yang Dapat Dijadikan Bahan Mengarang Eksposisi



· Pengertian sebuah objek yang sedang ditulis.


· Menyampaikan sebuah informasi.


· Suatu proses dalam suatu kejadian atau peristiwa.


· Manfaat suatu objek.



6. Contoh Karangan Eksposisi



Komposisi adalah salah satu bentuk pengungkapan gagasan berupa gambaran yang terceremin dalam beberapa kalimat. Sebuah komposisi dapat berbentuk hanya dalam satu untaian kalimat. Untaian kalimat yang mencerminkan satu gagasan yang padu membangun sebuah paragraf atau alinea.


Skripsi, makalah, berita koran, dan surat adalah contoh komposisi. Karya sastra yang berupa sajak, novel, dan cerpen juga merupakan komposisi. Paragraf yang terdapat dalam puisi atau sajak disebut bait.



7. Simpulan



Jadi, karangan eksposisi bertujuan menjelaskan, menerangkan sesuatu, atau memberikan informasi kepada pembaca sehingga pembaca memperoleh informasi sejelas-jelasnya.

KARANGAN DESKRIPSI


B. KARANGAN DESKRIPSI



1. Pengertian Karangan Deskripsi



Deskripsi adalah karangan yang melukiskan sesuatu sesuai dengan keadaan sebenarnya sehingga pembaca dapat mencitrai (melihat, mendengar, merasakan, dan mencium) apa yang dilukiskan sesuai dengan citra penulisnya.



2. Ciri-ciri Karangan Deskripsi



· Gambaran apa adanya dan dilukiskan dengan sehidup-hidupnya.


· Tidak ada pertimbangan atau pendapat.



3. Langkah-langkah Penyusunan Karangan Deskripsi



· Menentukan tema.


· Menentukan tujuan.


· Mengadakan pengamatan.


· Membuat kerangka karangan.


· Mengembangkan kerangka tersebut menjadi karangan.



4. Topik Yang Dapat Dijadikan Bahan Mengarang Deskripsi



· Benda.


· Tempat.


· Makhluk hidup.


· Suasana.



5. Contoh Karangan Deskripsi



Jumlah ruang sekolah itu ada tiga buah. Masing-masing berukuran 8 x 7 meter. Setiap ruang terpaksa digunakan terus-menerus secara bergiliran, sejak pukul 07.00 sampai pukul 18.00.


Udara di dalamnya terlalu panas karena setiap ruang hanya mempunyai dua jendela dan dua lubang angin. Ruang Kepala Sekolah hanya menempel pada ruang kelas. Ruang TU-nya pun terlalu sempit sehingga karyawan tidak dapat bekerja dengan tenang.





6. Simpulan



Karangan narasi menggambarkan sesuatu sesuai dengan apa yang dilihat sendiri oleh pengarang. Objek yang dideskripsikan adalah suatu hal yang kita serap dengan pancaindra.

KARANGAN NARASI


A. KARANGAN NARASI



1. Pengertian Karangan Narasi



Narasi adalah karangan yang berupa rangkaian peristiwa yang terjadi dalam satu kesatuan waktu. Karangan yang tergolong ke dalam jenis narasi adalah cerpen, novel, roman, dan semua karya prosa imajinatif.



2. Macam-macam Karangan Narasi



Macam-macam karangan narasi dibagi menjadi dua, yaitu:


· Narasi bersifat fakta: biografi, autobiografi.


· Narasi bersifat fiksi: cerpen, novel.



3. Ciri-ciri Karangan Narasi



· Bersumber dari fakta atau sekedar fiksi.


· Berupa rangkaian peristiwa.


· Bersifat menceritakan.



4. Langkah-langkah Penyusunan Karangan Narasi



· Menentukan topik yang akan diceritakan.


· Membuat kerangka karangan.


· Menulis cerita sehingga membentuk sebuah karangan.



5. Topik Yang Dapat Dijadikan Bahan Mengarang Narasi



· Peristiwa atau kejadian.


· Kegiatan sehari-hari.


· Biografi.


· Autobiografi.


· Pengalaman pribadi.



6. Contoh Karangan Narasi



Pukul 10.30, tanggal 1 Agustus 1999, kami tiba di gerbang kompleks Candi Gedong Songo. Di tempat tersebut kami harus membeli karcis untuk memasuki daerah wisata itu. Selama satu setangah jam, kami asyik melihat-lihat. Banyak hal yang dapat kami hayati dan rasakan. Semua ini merupakan pengalaman yang sangat bermanfaat.


Kami meninggalkan kompleks candi pada pukul 12.00, selanjutnya menuju ke museum kereta api. Siang itu udara terasa panas sehingga badan kami cepat merasa lelah. Perjalanan kami memang cukup jauh. Baru setengah jam berada di museum, kami sudah diajak berjalan memasuki kawasan Rawa Pening. Kami menempuh jarak sekitar 10 km di bawah terik matahari yang menyengat. Benar-benar menguji ketahanan mental dan fisik.




7. Simpulan



Narasi merupakan bentuk atau jenis wacana yang bertujuan menyajikan suatu peristiwa kepada pembaca, mengisahkan apa yang terjadi, dan bagaimana suatu peristiwa berlangsung. Peristiwa itu mungkin menyenangkan atau menyedihkan. Peristiwa yang ditulis pasti bertujuan memberikan kesan langsung mengenai peristiwa itu sehingga pembaca merasa seakan-akan menyaksikan sendiri.